Ayat Renungan:
2 Korintus 4: 2, “Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.”
Apakah Anda seringkali mencoba mengubah diri Anda menjadi orang lain?
Saat kita mencoba menutupi identitas diri kita karena takut orang lain tahu siapa diri kita yang sebenarnya atau takut Tuhan kita dikucilkan di tengah komunitas gereja, maka kita sedang menjauhkan diri kita dari kehendak Tuhan.
Tuhan adalah pribadi yang tidak pernah suka dengan kepalsuan. Jika kita mau diberkati Tuhan, berhentilah hidup menurut apa yang orang lain mau dan mulailah menjadi pribadi yang Tuhan mau. Karena Tuhan tidak menciptakan kita untuk menjadi orang lain. Saat kita masuk surga, Tuhan tidak akan bertanya, “Kenapa kamu tidak sukses seperti kakakmu? Atau kenapa kamu tidak ikut menjadi orang terkenal?” Tuhan justru akan menanyakan pertanggungjawaban akan bagaimana kita menjalani hidup ini.
Tuhan tidak membutuhkan kesuksesan kita! Tapi Dia membutuhkan kita untuk melakukan kehendak-Nya selama kita masih ada di dunia ini. Dia membentuk kita sesuai dengan panggilan kita masing-masing. Tuhan menaruh janji besar atas setiap kita dan selama masih ada waktu, kita diizinkan untuk meraih janji itu!
Di dalam 2 Korintus 4: 2 disampaikan, “Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.” Tuhan mau kita jujur dan terbuka menunjukkan identitas kita.
Jika kita selalu berusaha menjadi sesuatu yang bukan diri kita, kita akan selalu berada di bawah tekanan dan ketakutan. Dan saat kita tidak bisa mencapainya, kita akan kecewa dan putus asa. Karena itu, mari menghidupi kebenaran firman Tuhan pagi ini untuk “menolak segala kepalsuan dan menunjukkan diri kita secara otentik dihadapan semua orang.” Mari renungankan satu ayat firman ini: “…dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” (Yohanes 8:32)
Action: Sampai hari ini, apakah kita sudah menjalani hidupku sesuai dengan kehendak Tuhan? Jika belum, area-area apa saja yang masih belum kita serahkan sepenuhnya?
Ayat Hafalan: Yohanes 8: 32, “…dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”